Pondasi bangunan adalah kontruksi yang
paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh
beban (hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya – gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari struktur
yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya.
Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat
sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan
pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut.
pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Tiang pancang adalah bagian-bagian
konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk
meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan
yang lebih rendah di dalam massa tanah (Bowles, 1991). Pondasi tiang adalah suatu konstruksi
pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal kesumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi, dengan
tumpuan pondasi. (Sosrodarsono dan Nakazawa, 2000). Pondasi tiang digunakan untuk mendukung
bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat
juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat keatas,
terutama pada bangunan-bangunan tingkat yang tinggi yang dipengaruhi oleh
gaya-gaya penggulingan akibat angin. Tiang-tiang juga digunakan untuk mendukung
bangunan dermaga. (Hardiyatmo,2003). Penggunaan
pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah
dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup
untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS,
1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul
berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat
dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
Tiang Pancang umumnya digunakan :
1. Untuk
mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban
vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
2. Untuk
menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan
bawah tanah dibawah bidang batas air
jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap guling.
3. Memampatkan
endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi perpindahan
isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik keluar
kemudian.
4. Mengontrol
lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah
tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
5. Membuat
tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan
frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
6. Sebagai
faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya jika
erosi merupakan persoalan yang potensial.
7. Dalam
konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air melalui
air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai
tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal
(dan tekuk) maupun beban lateral (Bowles, 1991).
Kriteria dan jenis pemakaian tiang pancang
Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat digunakan
beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan berdasarkan
atas beberapa hal, yaitu:
·
Fungsi
bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut
·
Besarnya
beban dan beratnya bangunan atas
·
Kondisi
tanah tempat bangunan didirikan
·
Biaya
pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Kriteria pemakaian tiang pancang dipergunakan untuk suatu pondasi
bangunan sangat tergantung pada kondisi:
· Tanah
dasar di bawah bangunan tidak mempunyai daya dukung (misalnya pembangunan lepas
pantai)
· Tanah
dasar di bawah bangunan tidak mampu memikul bangunan yang ada diatasnya atau
tanah keras yang mampu memikul beban tersebut jauh dari permukaan tanah
· Pembangunan
diatas tanah yang tidak rata
· Memenuhi
kebutuhan untuk menahan gaya desak keatas (uplift)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar