Pondasi tiang pancang dapat digolongkan
berdasarkan pemakaian bahan, cara tiang meneruskan beban dan cara
pemasangannya, berikut ini akan dijelaskan satu persatu. Tiang pancang dapat
dibagi kedalam beberapa kategori (Bowles, 1991), antara lain:
A. Tiang Pancang
Kayu
Tiang pancang kayu dibuat dari batang
pohon yang cabang-cabangnya telah dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi
bahan pengawet dan didorong dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang
runcing. Kadang-kadang ujungnya yang besar didorong untuk aksud maksud khusus,
seperti dalam tanah yang sangat lembek dimana tanah tersebut akan bergerak
kembali melawan poros. Kadang kala ujungnya runcing dilengkapi dengan sebuah
sepatu pemancangan yang terbuat dari logam bila tiang pancang harus menembus
tanah keras atau tanah kerikil. Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara
tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan
lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu
terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang dari kayu akan lebih
cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang selalu
berganti-ganti.
Ø Keuntungan pemakaian tiang
pancang kayu :
·
Tiang
pancang dari kayu relative lebih ringan sehingga mudah dalam pengangkutan.
·
Kekuatan
tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan tidak
menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast.
·
Mudah
untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk lagi ke
dalam tanah.
·
Tiang
pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end
bearing pile sebab tegangan tekanannya relative kecil.
·
Karena
tiang kayu ini relative flexible terhadap arah horizontal di bandingkan dengan
tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban
horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur dan segera
kembali ke posisi setelah beban horizontal tersebut hilang. Hal seperti ini
sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan
perahu.
Ø Kerugian pemakaian tiang
pancang kayu
·
Karena
tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah
agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat
dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
·
Tiang
pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relative kecil di bandingkan
dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton, terutama pada daerah
yang muka air tanahnya sering naik dan turun.
·
Pada
waktu pemancangan pada tanah yang berbatu ( gravel ) ujung tiang pancang
kayu dapat dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut
hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu dipancangkan
akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah ditentukan.
·
Tiang
pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang
menyebabkan kebusukan.
B. Tiang Pancang Beton
1. Precast
Renforced Concrete Pile
Precast Renforced Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton
bertulang yang dicetak dan dicor dalam acuan beton ( bekisting ), kemudian
setelah cukup kuat lalu diangkat dan di pancangkan. Karena tegangan tarik beton
adalah kecil dan praktis dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari
pada beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi
penulangan-penulangan yang cukup kuat
untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan
pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini
dicetak dan dicor di tempat pekerjaan, jadi t idak membawa
kesulitan untuk transport. Tiang pancang ini dapat memikul beban
yang besar ( >50 ton untuk setiap tiang ), hal ini tergantung dari
dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini panjang dari pada
tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang dari pada
tiang ini kurang terpaksa harus di lakukan penyambungan, hal ini adalah sulit
dan banyak memakan waktu. Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat
berupa lingkaran, segi empat, segi delapan dapat dilihat pada (Gambar 2.2).
Gambar
2.2 Tiang pancang beton precast concrete pile ( Bowles, 1991)
Ø Keuntungan pemakaian
Precast Concrete Reinforced Pile
·
Precast
Concrete Reinforced Pile ini mempunyai tegangan tekan yang besar, hal ini
tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
·
Tiang
pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing pile maupun friction
pile.
·
Karena
tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air tanah seperti
tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian tanah yang banyak untuk
poernya.
·
Tiang
pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap pengaruh air maupun
bahan-bahan yang corrosive asal beton dekkingnya cukup tebal untuk melindungi
tulangannya.
Ø Kerugian pemakaian Precast
Concrete Reinforced Pile
·
Karena
berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena itu Precast reinforced concrete pile ini di buat di
lokasi pekerjaan.
·
Tiang
pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti memerlukan waktu
yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini dapat dipergunakan.
·
Bila
memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan
waktu yang lama.
·
Bila
panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang ini tergantung
dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka untuk melakukan
panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat penyambung khusus.
2. Precast Prestressed Concrete Pile
Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton prategang yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
Ø Keuntungan pemakaian
Precast prestressed concrete pile
• Kapasitas beban pondasi yang
dipikulnya tinggi.
• Tiang pancang tahan terhadap karat.
• Kemungkinan terjadinya pemancangan
keras dapat terjadi.
Ø Kerugian pemakaian Precast
prestressed concrete pile
• Pondasi tiang pancang sukar untuk
ditangani.
• Biaya permulaan dari pembuatannya
tinggi.
•
Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk disambung.
3. Cast in Place Pile
Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di
tempat dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara
mengebor tanah seperti pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah.
Pada Cast in Place ini dapat dilaksanakan dua cara:
1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian
diisi dengan beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian
diisi dengan beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Ø Keuntungan pemakaian Cast in Place
• Pembuatan tiang tidak menghambat
pekerjan.
• Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi
tidak ada resiko rusak dalam transport.
• Panjang tiang dapat disesuaikan dengan
keadaan dilapangan.
Ø Kerugian pemakaian Cast in Place
• Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya
menjadi kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
• Pelaksanaannya memerlukan peralatan
yang khusus.
• Beton
yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
C. Tiang Pancang Baja.
Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. karena terbuat
dari baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam
pengangkutan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton precast. Jadi pemakaian tiang
pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang
yang panjang dengan tahanan ujung yang besar.
Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap
texture tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban
tanah.
a. Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka
karat yang terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir
mendekati keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka.
b. Pada tanah liat ( clay ) yang mana kurang mengandung oxygen
maka akan menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi
karena terendam air.
c. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah
lapisan tanah yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan
pasir tersebut juga akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang
pancang baja.
Karat /korosi yang terjadi karena udara ( atmosphere corrosion )
pada bagian tiang yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan
seperti pada konstruksi baja biasa.
Ø Keuntungan pemakaian Tiang Pancang Baja.
·
Tiang
pancang ini mudah dalam dalam hal penyambungannya.
·
Tiang
pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.
·
Dalam
hal pengangkatan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah.
Ø Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja.
·
Tiang
pancang ini mudah mengalami korosi.
·
Bagian
H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar.
D. Tiang Pancang Komposit.
Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua
bahan yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang.
Kadang-kadang pondasi tiang dibentuk dengan menghubungkan bagian atas dan
bagian bawah tiang dengan bahan yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di
atas muka air tanah dan bahan kayu tanpa perlakuan apapun disebelah bawahnya.
Biaya dan kesulitan yang timbul dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara ini
diabaikan.
Macam-macam tiang pancang komposit :
1. Water Proofed Steel and Wood Pile.
2. Composite Dropped in – Shell and Wood Pile
3. Composit Ungased – Concrete and Wood Pile.
4. Composite Dropped – Shell and Pipe Pile
5. Franki Composite Pile